Monday, February 11, 2008

Jalak Bali

Sejarah
Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2. Pada tahun 1928 sejumlah 5 ekor Jalak Bali di bawa ke Inggeris dan berhasil dibiakkan pada tahun 1931. Kebun Binatang Sandiego di Amerika Serikat mengembangbiakkan Jalak Bali dalam tahun 1962 (Rindjin, 1989).

Status

  • Sejak tahun 1966, IUCN ( International Union for Conservation of Natur and Natural Resources) telah memasukan Jalak bali ke dalam Red Data Book, yaitu buku yang memuat jenis flora dan fauna yang terancam punah.
  • Dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) Jalak bali ter daftar dalam Appendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan.
  • Pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/70 tanggal 26 Agustus 1970, yang menerangkan antara lain burung Jalak Bali dilindungi undang-undang.
  • Dikatagorikan sebagai jenis satwa endemik Bali, yaitu satwa tersebut hanya terdapat di Pulau Bali (saat ini hanya di dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat), dan secara hidupan liar tidak pernah dijumpai dibelahan bumi manapun di dunia ini.

Oleh Pemerintah Daerah Propinsi Bali dijadikan sebagai Fauna Symbol Propinsi Bali.

Dalam Biologi, Jalak Bali mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Phylum (Chordata), Ordo (Aves), Family (Sturnidae), Species (Leucopsar rothschildi Stressmann 1912) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali

Morfologi

Adapun ciri-ciri/karakteristik dari Jalak Bali dapat dikemukakan sebagai berikut :

  • Bulu
    Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam.
  • Mata
    Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua.
  • Jambul
    Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina.
  • Kaki
    Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan).
  • Paruh
    Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
  • Ukuran
    Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang.

Telur
Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.

Musim Berbiak di Habitat

Di habitat (alam) Jalak Bali menunjukkan proses berbiak pada periode musim penghujan, berkisar pada bulan Nopember sampai dengan Mei.

Habitat, Penyebaran dan Populasi

Habitat terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat hanya terdapat di Semenanjung Prapat Agung (tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor). Hal ini menarik karena dalam catatan sejarah penyebaran Jalak Bali pernah sampai ke daerah Bubunan - Singaraja (± 50 km sebelah Timur kawasan.www.tnbalibarat.com

BEO NIAS (Gracula religiosa robusta)

Salah satu jenis burung yang berasal dari Sumatera Utara dan banyak diminati oleh masyarakat adalah burung beo. Burung beo banyak dipelihara sebagai burung kesayangan karena kepandainnya bisa menirukan suara manusia. Diantara beberapa jenis beo yang ada, Beo Nias (Gracula religiosa robusta) termasuk yang paling populer dan banyak diminati penggemarnya.

Beo Nias merupakan jenis beo yang endemik di Sumatera Utara. Burung beo ini habitatnya dijumpai di Kabupaten Nias. Untuk mencapai lokasi ini ditempuh dengan cara :

  • Mengendarai kendaraan pribadi atau kendaraan umum dari Medan sampai ke pelabuhan laut Sibolga waktu tempuh lebih kurang 8 jam. Dari pelabuhan ini dengan menggunakan kapal fery melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Gunung Sitoli 12 jam.
  • Menggunakan pesawat terbang melalui bandara Polonia Medan dengan waktu 1 jam. Hanya saja frekwensi penerbangan terbatas.

Karena kepandaiannya mengeluarkan bunyi serta meniru pembicaraan orang menyebabkan burung Beo Nias ini menjadi primadona . Namun banyak juga orang tertipu disebabkan tidak dapat membedakan antara jenis Beo Biasa dengan Beo Nias . Sepintas lalu antara keduanya hampir tidak ada perbedaan termasuk kemampuan berbicara meniru omongan orang. Tetapi kalau diamati lebih mendalam ternyata keduanya dapat dibedakan, yaitu pada ukuran badannya dimana Beo Nias lebih besar dari pada beo biasa serta sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning pada Beo Nias yang menyatu sedangkan beo biasa terpisah (tidak menyatu).

Tidak dapat dipungkiri, bahwa potensi yang dimiliki Beo Nias ini menyebabkan menjadi sasaran perburuan para penggemar burung. Tindakan tersebut, termasuk memperdagangkannya jelas merupakan perbuatan yang salah, karena ini akan berdampak terhadap penurunan populainya di habitat asli.

Untuk itulah, pada tahun 1970 Menteri Pertanian melalui Surat Keputusannya No. 421/Kpts/Um/8/1970 telah menetapkan Burung Beo Nias sebagai salah satu satwa yang dilindungi. Dengan demikian diharapkan adanya kesadaran seluruh lapisan masyarakat untuk tetap mempertahankan kelestariannya di alam bebas. Disamping perlu adanya upaya penangkapannya, untuk mempertahankan kelestariannya.www.dephut.go.id

Tuesday, February 5, 2008

Perkutut

Turtledove represent seed eater bird owning voice emission excess able to heard dulcet. the Dulcet voice is generally yielded by masculine turtledove individual. To produce voice which with quality require to be paid attention to by supply eat which can support health factor so that the appearance voice the bird become good. Besides addition elementary food, breeder also do/conduct addition suplemen for example through lamellar gift leaf of saga, leaf sambiloto, and leaf pare of at diet trusted can improve bird health in order to the bird can own voice appearance which with quality.
This research aim to to know saga leaf extract gift influence, leaf sambiloto leaf pare extract and extract to diferensiasi leucocyte cell, obstetrical of mineral ( Fe And Zn) and hormone testosteron as factor in charge of at quality produce voice. Turtledove used by as much 25 tail old age 4-6 month;moon and looked after by during 10 ( ten) week. This research use Complete Random Device ( RAL), what divided to become 5 treatment group and each;every turtledove group divided into 5 restating, each 1 tail.

Kakatua Jambul-jingga

Cockatoo of Jambul-Jingga or in itshis erudite name is Cacatua Sulphurea citrinocristata is fairish bird is from one of gender bird of bent bill, Cacatua. Cockatoo of Jambul-Jingga represent smallest subspesies from four subspesies of bird of Kakatua-Kecil Jambul-Kuning. This Bird most of all his/its fur is white chromatic. The leading of there are crest of chromatic of jingga which can be upheld with dark grey bill, ear of pock jingga, eye of coklat-tua kehitaman and foot/feet of grey chromatic. Plume flown and the rust colored undercarriage tail. Female bird similar to masculine bird
Endemic bird of This Indonesia is only met in forest of primary and sekunder of island of Sumba which is located in archipelago of Small Sunda. Pakan of Bird of Cockatoo Jambul-Jingga, like type bird of consisted of by other cockatoo of bulk, bean, crop and multifarious of fruits. This bird have a nest in tree hole
Pursuant to from loss of habitat of wild arrest and forest is which still going on for the commerce, population non-stoped decrease and also area of where this bird is found by very finite, Cockatoo of Jambul-Jingga evaluated by as critical in IUCN Red List and registered in CITES Appendix I [of] since 12 January 2005.Wikipedia

Burung Punai Emas

Bird of Punai of Gold represent bird of heavy and big pigeon, with length 40 centimetre. Major this bird is metallic green chromatic, with fur of sua neck of green chromatic and the copper. Lead, superior neck, and the chest, and also fur of frond flying of old grey chromatic. Its tail short very and the sterling white chromatic. Existence one black bongol at jetty of his/its bill, and his/its foot/feet is wine-colored strong.
Female bird, inclusive of bongol bill, and fur suanya, is smaller compare with masculine bird. Part of under female bird also the chromatic more fight. tail of immature Bird of black chromatic
Bird of Punai of Gold of berkelana in kawanan from island to island, inclusive of treads dwelt by human being, to look for his/its food composed by than seed, fruit, and semi invertebrat. He is interested to area having bijian. Generally, this bird sleep in external isle of coastal area which don't have predator and pass the time day in area having the more amount food.

His/Its air transport quickly, with blow pack which remain to and also hitch of sekali-sekala representing characteristic of bird of pigeon of generally. However mysteriously, kawanan of this bird tend to flown in line and also also in single line, rather than in spasmodic kawanan signalized by many bird of other pigeon. white its tail looked to be act as " tail light" when wading water of when at dawn or dusk. bird of this Punai rather than bird of species which is noisy very, and his/its sound is koo-koo-koo.
Bird of Punai of Gold have a nest in thick forest, and construct den of stick of is above fundamental. He release one egg in each times;rill. His/Its egg is in form of white chromatic and longituade with colour.Wikipedia

Cendrawasih (Paradisaeidae)

Exquisite Cendrawasih is of a kind the typical bird of area Papua, Indonesia. This Species is found in area of height of mountain of Jayawijaya of at height 2.700 until 4.000 metre. This species loo like crow with dewlap of eye yellow strike and pock of bold ochre in wing striking when flown and also voice continuous. Bird from this heaven live in forest, is very often seen to perch the above grove top. Sometime, he also think much of low coppice yg. His/Its den is develop;builded in tree bough or in tree hole. Business make den delivered by female pd cendrawasih. Generally, the female yield satu/dua egg yg brooded on. His/Its egg is chocolate orange chromatic. Masculine Cendrawasih of polygamous life adult. Beauty of fur lah making hunt cendrawasih cannot be prevented. Beauty of this fur have famous is totality world angle. Almost every day kawanan cendrawasih peeped, trapped then be under arrest & transported to town. His/Its status as animal protected do not enough able to protect it